Pembahasan soal no. 96
Tes ITB 1976
Dalam percobaan interferensi dua
celah (percobaan Young) dipakai sinar kuning monokromatis, maka pada layar
terlihat …
A. garis
kuning dan gelap berselang-seling dengan garis yang ditengah kuning
B. garis
kuning dan gelap berselang-seling dengan garis yang ditengah gelap
C. garis
berwarna seperti pelangi dengan garis ditengah kuning
D. garis
berwarna seperti pelangi dengan garis yang ditengah gelap
E. garis
terang dan gelap berselang-seling dengan garis yang ditengah putih
Jawab : A
Hasil interferensi Young adalah pita terang dan gelap berselang-seling
dengan di tengah-tengah terang. Warna terang sesuai dengan warna cahaya yang
dipakai
Pembahasan soal no. 97
Sipenmaru 1984
Cahaya yang tidak terpolarisasi
dapat dijadikan cahaya terpolarisasi dengan …
1. Pemantulan
2. Bias campur
3. Absorpsi
selektif
4.
Interferensi
Pernyataan yang benar adalah
A. 1,2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. 1,2,3 dan 4
Jawab : A(1,2 dan 3 benar)
Pembahasan soal no. 98
UMPTN 1989 Rayon C
Dengan menggunakan kisi difraksi,
kita ingin mempelajari suatu spectrum cahaya matahari. Yang mana diantara
warna-warna cahaya berikut yang paling kuat dilenturkan …
Pembahasan soal no. 99
UMPTN 1993 Rayon C
Cahaya suatu sumber melalui dua
celah sempit yang terpisah 0,1 mm. Jika jarak antara dua celah sempit terhadap
layer 100 cm dan jarak antara garis gelap pertama dengan garis terang pertama
adalah 2,95 mm, maka panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah …
Pembahasan soal no. 100
PPI IPA terpadu 1983
Pada percobaan Young (celah
ganda). Jika jarak antara kedua celahnya dijadikannya dua kali semula, maka
jarak antara dua garis gelap yang berurutan menjadi …kali semula
Pembahasan soal no. 101
UMPTN 1989 Rayon C
Dua gelombang cahaya koheren berinterferensi.
Ditempat-tempat terjadinya sinar yang terang, beda fase kedua gelombang tadi
sama dengan …(n = 1, 2, 3 …)
Berikut di bawah ini adalah keseluruhan materi pembahasan soal dari Gelombang Bunyi, Gelombang Elektromagnetik dan Optika disertai dengan pembahasan soal SNMPTN :
- EFEK DOPPLER
- Chapter 01
- Chapter 02
- Chapter 03
- Chapter 04
- Chapter 05
- Chapter 06
- Chapter 07 TARAF INTENSITAS BUNYI
- Chapter 08
- Chapter 09
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13 DAWAI DAN PIPA ORGANA
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25 SNMPTN
- chapter 01
- chapter 02
- chapter 03
- chapter 04
- chapter 05
- chapter 06
- chapter 07
- chapter 08
- chapter 09
- chapter 10
- chapter 11
- chapter 12 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
- Chapter 01
- Chapter 02
- Chapter 03
- Chapter 04
- Chapter 05 PEMANTULAN DAN PEMBIASAN
- Chapter 01
- Chapter 02
- Chapter 03
- Chapter 04
- Chapter 05
- Chapter 06
- Chapter 07
- Chapter 08
- Chapter 09
- Chapter 10
- Chapter 11 ALAT OPTIK DAN OPTIKA FISIS
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
- Chapter 21 OPTIKA SNMPTN PEMANTULAN SNMPTN
- chapter 01
- chapter 02 PEMBIASAN SNMPTN
- chapter 03
- chapter 04
- chapter 05
- chapter 06
- chapter 07
- chapter 08
- chapter 09
- chapter 10
- chapter 11 ALAT OPTIK SNMPTN
- chapter 12
- chapter 13
- chapter 14 OPTIKA FISIS SNMPTN
- chapter 15
- chapter 16
- chapter 17
- chapter 18
- chapter 19
No comments:
Post a Comment