Pembahasan soal no. 81
SPMB 2004 kode 452 nomor 6
Suatu celah sempit tunggal dengan
lebar a disinari oleh cahaya
monokromatis dengan panjang gelombang 5890 angstrom.
Maka lebar celah agar terjadi pola difraksi maksimum orde pertama pada sudut 300
adalah …
Pembahasan soal no. 82
UMPTN 2001 Rayon C kode 352
Suatu cahaya menerangi celah
ganda yang memiliki jarak antara celah 0,10 cm sedemikian hingga terbentuk pola
gelap-terang pada layar yang berjarak 60cm. Ketika pemisahan antar pola terang
adalah 0,048 cm, maka panjang gelombang cahaya yang digunakan tersebut adalah …
Pembahasan soal no. 83
SPMB 2003 Regional I/II/III kode 721/120/322
Seberkas cahaya monokromatis
dijatuhkan pada dua celah sempit vertical berdekatan dengan jarak d = 0,01 mm.
Pola interferensi yang terjadi ditangkap pda jarak 20cm dari celah. Diketahui
bahwa jarak antara garis gelap pertama di sebelah kiri ke garis gelap pertama
disebelah kanan adalah 7,2 mm. Panjang gelombang berkas cahaya adalah …
A. 180 nm
B. 270 nm
C. 360 nm
D. 720 nm
E. 1800 nm
Jawab : C
Pembahasan soal no. 84
SPMB 2004 kode 650 nomor 8
Dua celah yang berjarak 1 mm,
disinari cahaya merah dengan panjang gelombang 6,5x10-7 m. Garis
gelap terang dapat diamati pada layar yang berjarak 1 m dari celah. Jarak
antara gelap ketiga dan terang kelima …
A. 0,85 mm
B. 1,62 mm
C. 2,55 mm
D. 3,25 mm
E. 4,87 mm
Jawab : B
Pembahasan soal no. 85
UM UGM 2004 kode 312 nomor 15
Diinginkan untuk mengurangi
pantulan dari suatu permukaan kaca (n
= 1,6) dengan menempelkan lapisan transparan yang tipis terbuat dari
pada permukaan
kaca itu. Tebal lapisan itu dalam angstrom
yang diperlukan agar diperoleh pantulan minimum, apabila cahaya dengan λ = 500
nmdatang secara normal adalah …
Berikut di bawah ini adalah keseluruhan materi pembahasan soal dari Gelombang Bunyi, Gelombang Elektromagnetik dan Optika disertai dengan pembahasan soal SNMPTN :
- EFEK DOPPLER
- Chapter 01
- Chapter 02
- Chapter 03
- Chapter 04
- Chapter 05
- Chapter 06
- Chapter 07 TARAF INTENSITAS BUNYI
- Chapter 08
- Chapter 09
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13 DAWAI DAN PIPA ORGANA
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25 SNMPTN
- chapter 01
- chapter 02
- chapter 03
- chapter 04
- chapter 05
- chapter 06
- chapter 07
- chapter 08
- chapter 09
- chapter 10
- chapter 11
- chapter 12 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
- Chapter 01
- Chapter 02
- Chapter 03
- Chapter 04
- Chapter 05 PEMANTULAN DAN PEMBIASAN
- Chapter 01
- Chapter 02
- Chapter 03
- Chapter 04
- Chapter 05
- Chapter 06
- Chapter 07
- Chapter 08
- Chapter 09
- Chapter 10
- Chapter 11 ALAT OPTIK DAN OPTIKA FISIS
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
- Chapter 21 OPTIKA SNMPTN PEMANTULAN SNMPTN
- chapter 01
- chapter 02 PEMBIASAN SNMPTN
- chapter 03
- chapter 04
- chapter 05
- chapter 06
- chapter 07
- chapter 08
- chapter 09
- chapter 10
- chapter 11 ALAT OPTIK SNMPTN
- chapter 12
- chapter 13
- chapter 14 OPTIKA FISIS SNMPTN
- chapter 15
- chapter 16
- chapter 17
- chapter 18
- chapter 19
No comments:
Post a Comment